Memecah Bahan Ajar untuk Video Microlearning yang Efektif

Daftar Isi

    Apa itu Video Microlearning?

    Pernah lihat video tentang programming di YouTube? Atau bahkan video tentang fisika di TikTok? YouTube, Instagram, dan TikTok menjadi platform yang sangat populer untuk video microlearning.

    Microlearning sendiri adalah metode pembelajaran yang disajikan dalam unit-unit kecil dengan tujuan untuk menjawab suatu pertanyaan atau membahas suatu subtopik dengan cara yang mudah dicerna. Microlearning dapat ditemui dalam berbagai format yang tidak jauh berbeda dengan learning pada umumnya.

    Menurut Josh Bersin, pendiri Bersin & Associates, di antara tahun 2012 dan 2018, corporate learning sudah banyak berfokus pada digital & micro learning. Penerapannya berupa penggunaan video dan aplikasi hingga pemanfaatan LMS sebagai platform yang menyediakan pengalaman belajar secara menyeluruh.

    Salah satu bentuk microlearning yang populer adalah Video microlearning, yaitu jenis video learning yang mengutamakan pada durasi dan penyampaian informasi yang singkat disertai oleh visual pendukung yang menarik sehingga menarik perhatian peserta ajar dari awal hingga akhir.

    Selain platform media sosial umum seperti YouTube, Instagram, dan TikTok, banyak platform E-learning yang telah menerapkan video microlearning ini seperti LinkedIn Learning, Coursera, Inspigo, dan lainnya. LinkedIn Learning sendiri menyediakan lebih dari 22.000 course untuk memenuhi berbagai kebutuhan L&D seperti upskilling, reskilling, dan manajemen.

    Pentingnya Memecah Bahan Ajar Menjadi Banyak Subtopik

    LinkedIn Learning telah dipercaya oleh lebih dari 27 juta pengguna di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa pendekatan yang diterapkan LinkedIn Learning dalam membangun pengalaman belajarnya patut untuk diamati lebih lanjut. Salah satu pendekatan LinkedIn Learning yang diterapkan kepada semua course-nya adalah pemecahan topik menjadi banyak subtopik.

    Setiap course terbagi dari video-video yang mencakup berbagai subtopik. Setiap subtopik terdari dari banyak video berdurasi relatif singkat. Model bite-sized learning ini membantu peserta ajar untuk “mengunyah” sebuah topik secara perlahan melalui video berdurasi sekitar 2-5 menit.

    Terkadang, ada sebagian video yang berdurasi cukup Panjang misalnya 7-10 menit. Namun, ini biasanya tergantung pada kompleksitas subtopik. Apabila video dibuat lebih pendek, pemahaman peserta ajar mungkin akan terkorbankan.

    Proses pembagian topik ini sangat penting untuk menjaga perhatian dan pemahaman peserta ajar sepanjang periode pelatihan. Penyusun video perlu memahami bahwa memasukkan bahan ajar berupa  modul, slide presentasi, atau media lainnya secara mentah-mentah ke dalam sebuah video bukanlah cara yang efektif dari sudut pandang microlearning.

    Karakteristik video microlearning tidak hanya terletak pada durasinya yang singkat, melainkan pada struktur dan Bahasa yang memudahkan proses pembelajaran. Karena itu, meluangkan waktu untuk memecah atau membagi topik-topik bahan ajar dengan mempertimbangkan durasi dan tingkat kemudahan dalam memahami materi sangatlah penting.

    Monkey Melody memahami bahwa setiap perusahaan memiliki tantangan dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, kami menawarkan pendekatan yang disesuaikan untuk memastikan bahwa setiap video yang kami buat dapat mencapai tujuan pelatihan yang diinginkan. Dengan menggunakan teknologi terbaru dan pendekatan kreatif, kami siap membantu perusahaan Anda dalam menghadapi tantangan pelatihan di masa depan.

    Share:

    M. Rizky Fajar Ramadhan

    Di Monkey Melody, Fajar memastikan proses pembuatan multimedia learning berjalan dengan lancar dari pra-produksi hingga pasca produksi. Selain kadang terlibat langsung dalam pembuatan script dan storyboard, Fajar juga membantu menyusun konten-konten media sosial Monkey Melody.