Dalam pembelajaran mandiri, multimedia seperti video pembelajaran telah terbukti sebagai salah satu alat yang efektif. Video pembelajaran memungkinkan karyawan untuk menjalani program pelatihan tanpa terikat pada jadwal tertentu. Metode ini menawarkan fleksibilitas yang sangat penting dalam dunia kerja modern yang terus berubah. Namun, apakah media belajar pasif sudah cukup untuk berbagai situasi?
Meskipun video pembelajaran telah mengombinasikan visual dan animasi yang menangkap esensi topik yang dipelajari, pada akhirnya proses pembelajarannya masih bersifat pasif. Karena kurang ada keterlibatan aktif, sebagian peserta mungkin tidak dapat menyerap materi dengan efektif. Di sinilah peran multimedia interaktif.
Dengan menggabungkan berbagai elemen media termasuk elemen interaktif, peserta ajar didorong untuk belajar lebih aktif sehingga harapannya dapat menjaga perhatian serta meningkatkan komprehensi mereka.
Unsur interaktif yang dipakai dapat dipilih sesuai kebutuhan dan objektif pembelajaran. Apabila peserta ajar diharapkan untuk menjadi lebih kritis terhadap suatu studi kasus, peserta dapat disajikan sebuah cerita yang mengandung titik-titik pilihan, pertanyaan, dan sebagainya. Apabila kebutuhannya hanya untuk memastikan peserta ajar mengingat dengan baik, game mini seperti kuis dan drag and drop dapat dicoba.
Setelah mengadakan workshop editing video micro-learning di bulan November, di tanggal 14 bulan Desember ini, Monkey Melody mengajak Bapak/Ibu untuk mengenal tentang multimedia interaktif untuk Pembelajaran. Diharapkan setelah sesi ini, para peserta mengenal apa itu multimedia interaktif dan berbagai penerapan dan alatnya serta bagaimana alur kerja pengolah materi ajar menjadi sebuah hasil multimedia interaktif sederhana.
Pertama, Kak Mandy selaku Creative & Tech Lead Monkey Melody memberikan paparan mengenai dasar-dasar multimedia serta apa saja contoh elemen multimedia interaktif dalam pembelajaran. Contoh yang disebutkan misalnya berupa gamifikasi, simulasi, dan video interaktif. Setiap contoh tersebut pernah diterapkan Monkey Melody dalam berbagai project.
Kak Mandy lanjut menunjukkan penerapan elemen-elemen yang telah disebutkan dalam hasil kerja sama Monkey Melody dengan beberapa klien seperti Erlangga, DMI, dan KPK. Kak Mandy menekankan bahwa elemen-elemen tersebut dikombinasikan sesuai kebutuhan masing-masing project.
Lalu tentunya para peserta diajak untuk mencoba H5P. H5P adalah sebuah platform open-source yang membantu membuat, berbagi, dan menggunakan konten interaktif kuis, presentasi, video interaktif, dan game edukatif tanpa memerlukan skill pemrograman yang mendalam. Meskipun sederhana, platform ini menyediakan banyak format interaktivitas dengan berbagai kompleksitas dan dapat diterapkan dengan mudah di LMS perusahaan.
Setelah membahas beberapa contoh tipe konten yang bisa dibuat melalui H5P, Kak Mandy lanjut memberikan demonstrasi singkat terkait alur penyusunan multimedia interaktif mulai dari script hingga hasil akhir. Sambil mencorat-coret skema alur, Kak Mandy menunjukkan tampilan H5P untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.
Kami berharap para peserta sesi kali ini memperoleh pemahaman yang lebih baik terkait multimedia interaktif serta bagaimana mengimplementasikan H5P ke dalam proses pembelajaran.
Dengan pengalaman mengerjakan lebih dari 1000 multimedia learning, harapannya sedikit ilmu yang dibagikan Monkey Melody dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin mengenal lebih dalam tentang video learning baik untuk diterapkan di lingkungannya ataupun untuk memperoleh perspektif baru terhadap kompleksitas video learning.
Di Monkey Melody, Fajar memastikan proses pembuatan multimedia learning berjalan dengan lancar dari pra-produksi hingga pasca produksi. Selain kadang terlibat langsung dalam pembuatan script dan storyboard, Fajar juga membantu menyusun konten-konten media sosial Monkey Melody.