Multimedia pembelajaran telah menjadi alat yang sangat efektif dalam membantu karyawan memahami berbagai materi pelatihan dalam proses upskilling ataupun reskilling. Salah satu komponen yang memainkan peran penting dalam proses ini adalah storyboard, yang menjadi jembatan penghubung antara script dan visualisasi dalam bentuk video, animasi, maupun motion graphic.
Motion graphic atau animasi adalah alat yang sangat efektif untuk mempermudah pemahaman materi dalam sebuah video pembelajaran. Penggabungan elemen teks, grafis, dan animasi dinamis dapat menyederhanakan konsep yang kompleks, sehingga materi lebih mudah dipahami dan menarik perhatian. Bagi banyak karyawan, metode ini membantu mereka mengingat informasi lebih lama dibandingkan hanya melalui paparan teks atau audio saja.
Monkey Melody, sebagai perusahaan yang berfokus pada multimedia pembelajaran, memahami pentingnya peran animasi dalam menyampaikan materi dengan cara yang lebih efektif.
Namun, keberhasilan video learning berbasis animasi tidak hanya bergantung pada keindahan visualnya saja. Kualitas dan akurasi materi yang disampaikan melalui animasi juga harus diperhatikan. Di sinilah pentingnya peran storyboard, yang menjadi tahap awal untuk memastikan bahwa alur visual mendukung naskah dan tujuan pembelajaran secara optimal.
Di Monkey Melody, tim storyboarder kami bertugas untuk mengonversi naskah menjadi storyboard yang siap digunakan oleh tim pasca-produksi alias desainer grafis dan animator. Tidak hanya sekadar menggambar, para storyboarder harus memiliki pemahaman yang mendalam terhadap materi yang disampaikan.
Terutama untuk materi yang bersifat teknis atau kompleks, pemahaman ini menjadi krusial. Storyboard yang dibuat tanpa analisis yang mendalam terhadap naskah berisiko menampilkan visual yang kurang akurat, yang pada akhirnya dapat menimbulkan kebingungan di antara peserta ajar.
Untuk itu, proses awal dalam pembuatan storyboard melibatkan riset mendalam terhadap materi ajar. Selain bahan ajar yang diberikan oleh klien, tim kami juga mencari referensi tambahan jika detail dalam naskah dirasa kurang memadai.
Selain riset mandiri, tim storyboarder juga berkolaborasi erat dengan Subject Matter Expert (SME) untuk memperoleh klarifikasi terhadap materi tertentu. Kerja sama ini penting, terutama ketika storyboarder menghadapi konsep yang sangat teknis atau membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam. Namun, tantangan yang sering dihadapi adalah waktu yang terbatas dari pihak SME. Untuk mengatasi hal ini, kami perlu mencari strategi yang efisien tanpa mengorbankan kualitas dan akurasi dari konten visual yang akan diproduksi.
Setelah proses memahami naskah selesai, storyboarder mengembangkan konsep visual dan desain layout yang tepat, bagaimana animasi akan bergerak, serta bagaimana elemen-elemen tersebut dapat mendukung narasi yang disampaikan. Proses ini melibatkan banyak pertimbangan, termasuk kesesuaian visual dengan pesan yang ingin disampaikan, serta bagaimana visualisasi tersebut dapat membantu peserta ajar memahami materi dengan lebih baik.
Setelah mengerjakan lebih dari 1000 multimedia pembelajaran, Monkey Melody memahami bahwa setiap perusahaan memiliki tantangan dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, kami menawarkan pendekatan yang disesuaikan untuk memastikan bahwa setiap video yang kami buat dapat mencapai tujuan pelatihan yang diinginkan. Dengan menggunakan teknologi terbaru dan pendekatan kreatif, kami siap membantu perusahaan Anda dalam menghadapi tantangan pelatihan di masa depan.
Di Monkey Melody, Fajar memastikan proses pembuatan multimedia learning berjalan dengan lancar dari pra-produksi hingga pasca produksi. Selain kadang terlibat langsung dalam pembuatan script dan storyboard, Fajar juga membantu menyusun konten-konten media sosial Monkey Melody.