Tata Letak Elemen Visual Memengaruhi Efektivitas Video Pembelajaran

Daftar Isi

    Spatial Contiguity

    Dalam dunia pembelajaran digital, penyampaian informasi bukan hanya soal apa yang disampaikan, tetapi juga bagaimana cara menyampaikannya.

    Prinsip Spatial Contiguity yang dirumuskan Richard E. Mayer menjadi salah satu patokan dalam penyusunan video pembelajaran yang dapat dipahami dengan baik. Spatial Contiguity berarti penempatan teks dan gambar yang saling berkaitan harus berdekatan dalam satu tampilan. Tujuannya adalah agar peserta ajar dapat langsung memahami keterkaitan antara informasi verbal dan visual tanpa harus mencarinya di tempat lain.

    Mempraktikkan Spatial Contiguity bukan sekadar soal keindahan tampilan, melainkan soal kognisi. Penempatan yang tepat mengurangi beban kerja otak dalam menghubungkan satu elemen ke elemen lain, memungkinkan peserta ajar untuk memproses informasi lebih cepat dan efisien.

    Penerapannya di Tahap Storyboarding

    Sebelum sebuah video pembelajaran masuk ke tahap animasi, proses kreatifnya dimulai dari storyboard—rangkaian sketsa atau visual kasar yang menggambarkan alur cerita dan informasi yang akan disampaikan. Di Monkey Melody, storyboard tidak hanya berfungsi sebagai panduan visual bagi animator, tetapi juga sebagai media untuk mengaplikasikan prinsip pembelajaran seperti Spatial Contiguity.

    Storyboarder kami merancang penempatan teks dan gambar dengan memperhatikan keterkaitan makna dan kenyamanan visual. Ini berarti setiap aset—baik itu ikon, ilustrasi, maupun teks—diposisikan secara strategis agar mata peserta ajar dapat mengikuti alur informasi secara natural dan logis.

    Misalnya, jika ada penjelasan tentang sebuah diagram, teks deskripsi tidak “nyasar” ke sudut layar. Sebaliknya, teks tersebut akan ditempatkan dekat dengan elemen diagram yang dimaksud, memastikan bahwa keterkaitan antara kata dan gambar tersampaikan secara instan.

    Dalam materi-materi teknis yang biasa diangkat dalam pelatihan korporat, kesalahan kecil dalam penempatan elemen visual bisa berujung pada kebingungan, bahkan salah interpretasi. Oleh karena itu, sebelum proses animasi dimulai, tim storyboard kami melakukan analisis mendalam terhadap script dan bahan ajar yang tersedia.

    Storyboarding yang mempertimbangkan prinsip Spatial Contiguity bukan hanya membuat video learning terlihat profesional, tetapi juga meningkatkan efektivitas penyampaian materi secara signifikan. Untuk perusahaan, ini berarti investasi dalam produksi konten belajar yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga berdampak nyata pada peningkatan pemahaman dan retensi informasi karyawan.

    Setelah mengerjakan lebih dari 1000 multimedia pembelajaran, Monkey Melody memahami bahwa setiap perusahaan memiliki tantangan dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, kami menawarkan pendekatan yang disesuaikan untuk memastikan bahwa setiap video yang kami buat dapat mencapai tujuan pelatihan yang diinginkan. Dengan menggunakan teknologi terbaru dan pendekatan kreatif, kami siap membantu perusahaan Anda dalam menghadapi tantangan pelatihan di masa depan.

    Share:

    M. Rizky Fajar Ramadhan

    Di Monkey Melody, Fajar memastikan proses pembuatan multimedia learning berjalan dengan lancar dari pra-produksi hingga pasca produksi. Selain kadang terlibat langsung dalam pembuatan script dan storyboard, Fajar juga membantu menyusun konten-konten media sosial Monkey Melody.