Highlight Project: Mengemas Pembelajaran Kode Etik dan Kode Perilaku Menjadi Visual Novel

Highlight Project: Mengemas Pembelajaran Kode Etik dan Kode Perilaku Menjadi Visual Novel

Daftar Isi

    Menerapkan Konsep Visual Novel dalam Multimedia Pembelajaran

    Beberapa waktu lalu, Monkey Melody berkesempatan untuk bekerja sama dengan KPK dalam penyusunan multimedia pembelajaran terkait materi Kode Etik dan Kode Perilaku. Dalam proses penyusunan konsep, kami mencari format yang memungkinkan peserta ajar untuk tidak hanya belajar sambil menikmati visual yang disajikan, tetapi juga teresap ke dalam sebuah cerita.

    Akhirnya, kami memilih format Visual Novel sebagai dasar gaya visual dan penyampaiannya. Bisa ditebak dari namanya, Visual Novel adalah sejenis game yang sangat berfokus pada narasi. Uniknya, Visual Novel mengandung unsur interaktif yang dapat memengaruhi akhir cerita. Visual Novel bisa berbeda-beda tapi secara umum, pemain dapat melihat sosok karakter dengan kotak teks yang berisi dialog ataupun narasi.

    Meskipun terlihat sederhana, tipe game ini digemari cukup banyak pemain sejak lama. Berhubung materi Kode Etik dan Kode Perilaku ini menjadi materi fundamental bagi semua pegawai KPK, unsur cerita dapat menimbulkan rasa kedekatan dan meningkatkan ketertarikan peserta ajar terhadap materi.

    Menyisipkan Unsur Interaktivitas dalam Bentuk Cerita Bercabang

    Selain gaya visual, ciri khas visual novel adalah adanya momen-momen sepanjang cerita yang mana pemain dihadapkan oleh pilihan-pilihan yang dapat memengaruhi jalannya cerita. Aspek ini kami terapkan di salah satu modul materi Kode Etik dan Kode Perilaku.

    Dalam menyusun ceritanya, kami berpatokan pada kasus-kasus nyata yang disediakan pihak KPK. Berbagai kasus yang ada kami integrasikan dengan karakter dan cerita telah kami susun di awal sehingga peserta ajar memiliki keterikatan terhadap karakter utama. Meskipun bagian cerita bercabang hanya terdapat pada satu modul,  harapannya peserta ajar dapat lebih mudah membayangkan dilema apa saja yang mungkin terjadi serta konsekuensinya.

    Di sepanjang modul tersebut, peserta ajar perlu memilih opsi yang ada untuk melanjutkan ceritanya. Layaknya visual novel, setiap pilihan akan mengarahkan peserta ajar ke rute tertentu dan pada akhirnya ke ending (akhir) tertentu. Ending yang didapatkan pun bisa bervariasi tergantung pilihan-pilihan sebelumnya.

    Konsep cerita bercabang ini diperkuat dengan visual dan pengisi suara yang sesuai untuk memberikan pengalaman yang mengesankan. Harapannya, melalui paduan semua unsur ini membantu peserta ajar untuk lebih mudah mengingat dan menerapkan pesan dan pelajaran yang terkandung.

    Dengan pengalaman mengerjakan lebih dari 1000 multimedia learning, harapannya sedikit ilmu yang dibagikan Monkey Melody dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin mengenal lebih dalam tentang video learning baik untuk diterapkan di lingkungannya ataupun untuk memperoleh perspektif baru terhadap kompleksitas video learning.

    Share:

    M. Rizky Fajar Ramadhan

    Di Monkey Melody, Fajar memastikan proses pembuatan multimedia learning berjalan dengan lancar dari pra-produksi hingga pasca produksi. Selain kadang terlibat langsung dalam pembuatan script dan storyboard, Fajar juga membantu menyusun konten-konten media sosial Monkey Melody.

    Monki Nongki 5 – Perkenalan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran

    Monki Nongki #5

    Detail Acara

    Sebagai media pembelajaran, video mampu menyampaikan konten pembelajaran yang menarik secara audio & visual. Bahkan, kita pasti sering menjumpai cukup banyak content creator yang menyuguhkan konten edukasi dalam bentuk video di berbagai media sosial. Namun, apakah media belajar pasif sudah cukup untuk berbagai situasi?

    Dalam sesi Monki Nongki kali ini, Kak Mandy selaku Creative & Tech Lead Monkey Melody akan mengajak rekan-rekan mengenal tentang opsi alternatif yang dapat mendorong peserta ajar untuk belajar secara aktif, yaitu multimedia interaktif!

    Selain perkenalan dasar multimedia interaktif, Kak Mandy akan menampilkan studi kasus yang telah dikerjakan langsung oleh Monkey Melody serta menjabarkan proses pengembangannya. Harapannya rekan-rekan dapat memiliki pemahaman yang baik terkait multimedia interaktif serta potensi tools interaktif praktis seperti H5P.

    Mari bergabung bersama Mbak Mandy pada:

    📅 Sabtu, 14 Desember 2024
    🕒 10:00 – 12:00 WIB
    🌐 Online via Zoom

    🔗 Daftar sekarang melalui: s.id/monkinongki5

    Dalam event Monki Nongki kali ini, pembahasannya berupa:

    1. Perkenalan dasar multimedia interaktif untuk pembelajaran.
    2. Studi kasus multimedia interaktif dari Monkey Melody.
    3. Perkenalan H5P & demonstrasi content type yang tersedia.
    4. Live session proses development modul multimedia interaktif untuk pembelajaran, dari konsep ke skema dengan Canva.

    Highlight Event Monki Nongki: Workshop Editing Video Micro-Learning

    Highlight Event Monki Nongki: Workshop Editing Video Micro-Learning

    Daftar Isi

      Workshop Editing Video Micro-Learning

      Biasanya multimedia profesional identik dengan software profesional seperti Photoshop, Premiere Pro, dan lain sebagainya. Namun, sekarang sudah muncul berbagai pilihan yang lebih mudak diakses dan dipelajari untuk non-profesional. Bahkan, pengajar atau instruktur baik di sekolah maupun perusahaan mampu membuat video pembelajaran dengan platform-platform sederhana ini.

      Berangkat dari hal ini, akhir Oktober lalu, Monkey Melody mengadakan workshop dengan topik Editing Video Micro-Learning yang dibawakan oleh Mas Septian Pamungkas. Mirip dengan Event sebelumnya, workshop ini banyak dihadiri oleh guru-guru dan pihak korporat yang antusias.

      Harapannya melalui event ini, para peserta memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang multimedia learning. Selain itu, tentunya peserta diajak untuk mengenal eksistensi 2 tools sederhana yaitu Canva dan CapCut serta belajar menggunakan keduanya untuk memproduksi video micro-learning yang cukup optimal.

      Perkenalan Prinsip Multimedia Richard Mayer, Canva, dan CapCut

      Dalam sesi ini, Mas Septian mulai dengan mengenalkan 2 tools sederhana yang mampu menciptakan video yang tidak kalah menariknya dengan video yang diedit via software profesional, yaitu Canva dan CapCut. Canva, sebagai platform desain berbasis drag-and-drop, digunakan untuk membuat aset grafis dan animasi sederhana, sementara CapCut berfungsi sebagai alat pengeditan yang menyatukan video dan aset visual tersebut menjadi satu produk akhir.

      Sebelum masuk ke dalam praktik, peserta diberikan sedikit paparan terkait prinsip dan teori multimedia yang diusung Richard E. Mayer. Teori ini dikenal luas dalam dunia pendidikan multimedia karena berfokus pada bagaimana mengoptimalkan proses pembelajaran dengan memanfaatkan elemen multimedia. Mas Septian menjelaskan beberapa prinsip penting yang relevan untuk micro-learning.

      Harapannya peserta dapat mengenal lebih dalam tentang multimedia, khususnya multimedia learning. Pemaparan tersebut dapat memberikan landasan kuat bagi peserta untuk tidak hanya memahami cara menggunakan Canva dan CapCut, tetapi juga untuk menyusun konten pembelajaran yang lebih efektif berdasarkan teori-teori tersebut.

      Setelah dilanjutkan dengan pembahasan teori dan prinsip multimedia, Mas Septian lanjut berpindah ke Canva. Di dalam Canva, Mas Septian mendemonstrasikan beberapa fitur animasi menarik yang dapat diakses dan diterapkan dengan mudah.

      Kemudian, hasil yang telah dibuat di Canva diterapkan ke dalam CapCut. Lalu peserta diajak untuk ikut memotong footage, menyesuaikan timing, memasukkan aset, menyisipkan subtitle, dan sebagainya.

      Sepanjang workshop, Mas Septian memberikan panduan detail untuk mengolah aset-aset yang sudah disediakan sebelumnya. Sebagian peserta yang masih perlu waktu untuk memahami pun terbantu oleh jawaban Mas Septian. Secara keseluruhan, peserta dapat mengikuti workshop dengan cukup baik meskipun banyak peserta yang belum begitu mendalami fitur-fitur dalam Canva & CapCut.

      Kami berharap para peserta workshop memperoleh pemahaman yang lebih baik terkait multimedia serta mampu menciptakan video micro-learning sederhana via Canva & CapCut. Monkey Melody berencana untuk terus mengadakan event-event serupa untuk lebih memperkenalkan proses produksi multimedia learning kepada banyak orang.

      Dengan pengalaman mengerjakan lebih dari 1000 multimedia learning, harapannya sedikit ilmu yang dibagikan Monkey Melody dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin mengenal lebih dalam tentang video learning baik untuk diterapkan di lingkungannya ataupun untuk memperoleh perspektif baru terhadap kompleksitas video learning.

      Share:

      M. Rizky Fajar Ramadhan

      Di Monkey Melody, Fajar memastikan proses pembuatan multimedia learning berjalan dengan lancar dari pra-produksi hingga pasca produksi. Selain kadang terlibat langsung dalam pembuatan script dan storyboard, Fajar juga membantu menyusun konten-konten media sosial Monkey Melody.

      Pentingnya Storyboard untuk Perencanaan Visual Video Learning

      Pentingnya Storyboard untuk Perencanaan Visual Video Learning

      Daftar Isi

        Fungi Storyboard dalam Penyusunan Video Learning yang Efektif

        Motion graphic atau animasi merupakan alat yang sangat efektif untuk mempermudah pemahaman materi video learning. Dengan memadukan elemen teks, grafis, dan animasi yang dinamis, konsep yang rumit dapat dijelaskan dengan cara yang lebih sederhana dan menarik. Hal ini sangat membantu dalam menjaga perhatian karyawan serta meningkatkan daya ingat terhadap informasi.

        Dalam video learning berbasis animasi, tentunya desain grafis dan animasinya perlu dirancang supaya bisa mengomunikasikan materi dengan baik. Untuk mengoptimalkan hal itu, Monkey Melody memiliki tim storyboarder yang bertugas untuk mengonversi script menjadi storyboard.

        Storyboard berupa rangkaian gambar / sketsa yang berfungsi untuk menggambarkan alur visual dan narasi video yang dijadikan sebagai panduan untuk desainer dan animator. Elemen-elemennya mencakup urutan adegan, peletakan aset visual, pemilihan / proses sketsa aset visual, arahan animasi, dan sejenisnya.

        Dengan storyboard, tim produksi dapat memvisualisasikan konsep secara keseluruhan sebelum video dibuat, memastikan semua elemen terstruktur dengan baik untuk mendukung pembelajaran yang efektif.

        Pentingnya Memahami Konten Bahan Ajar untuk Menghasilkan Storyboard yang Akurat

        Selain memvisualisasikan alur visual dan narasi, tim storyboarder kami juga perlu mempelajari bahan ajar dan script yang telah disusun untuk memperoleh tingkat pemahaman yang cukup. Akurat atau tidaknya visual yang ditampilkan sangat dipengaruhi oleh proses analisis ini. Pemahaman yang kurang mendalam, terutama untuk materi yang teknis, dapat menimbulkan kebingungan atau bahkan kesalahpahaman.

        Selain bahan ajar yang disediakan oleh klien, tim kami juga mencari sumber lain apabila bahan yang ada kurang memberikan detail yang dibutuhkan untuk memvisualisasikan bagian tertentu. Selain itu, terkadang kami memanfaatkan Generative AI tools untuk membantu menginterpretasi konsep-konsep yang sangat sulit. Tentunya, diperlukan adanya double check untuk memastikan akurasi informasi.

        Selain riset mandiri, kami pun berkomunikasi dengan Subject Matter Expert (SME) supaya kami memperoleh klarifikasi terhadap bagian-bagian tertentu. Terkadang, tantangan yang kami hadapi berkaitan dengan waktu SME yang terbatas sehingga kami perlu mencari strategi yang sesuai tanpa mengorbankan akurasi konten.

        Proses storyboarding yang kami lakukan tidak hanya berfokus pada estetika. Proses analisis dan riset perlu dilakukan untuk bisa menghasilkan video learning yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga dapat membantu peserta ajar memahami materi dengan lebih mudah dan menyenangkan.

        Share:

        M. Rizky Fajar Ramadhan

        Di Monkey Melody, Fajar memastikan proses pembuatan multimedia learning berjalan dengan lancar dari pra-produksi hingga pasca produksi. Selain kadang terlibat langsung dalam pembuatan script dan storyboard, Fajar juga membantu menyusun konten-konten media sosial Monkey Melody.

        Highlight Event Monki Nongki: Mengubah Bahan Ajar Menjadi Script Video Singkat dan Menarik

        Highlight Event Monki Nongki: Mengubah Bahan Ajar Menjadi Script Video Singkat dan Menarik

        Daftar Isi

          Mengenalkan Pendekatan Mengolah Bahan Ajar yang Baru Kepada Pihak Guru dan Korporat

          Meskipun video learning sudah semakin mudah ditemukan di berbagai platform media sosial seperti Instagram dan TikTok, cukup banyak orang yang masih terbiasa dengan gaya pembelajaran konvensional.

          Berangkat dari permasalahan ini, Monkey Melody mengadakan mini webinar event dengan topik Mengubah Bahan Ajar Menjadi Script Video Singkat dan Menarik. Topik ini dibawakan oleh Mas Fajar selaku Multimedia Producer Monkey Melody. Event ini banyak dihadiri oleh guru-guru dan pihak korporat yang antusias untuk mempelajari hal baru.

          Harapannya melalui event ini, para peserta memperoleh perspektif baru terhadap microlearning dan memahami bahwa ternyata untuk menghasilkan script video learning yang pendek sekalipun perlu banyak menerapkan teknik menulis yang baik. Selain itu, diharapkan peserta tergerak untuk mengeksplorasi lebih banyak video learning sehingga mendapatkan lebih banyak inspirasi sehingga dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran.

          Apa Saja Pendekatan-Pendekatan yang Bisa Diterapkan?

          Dalam event ini, Mas Fajar membuka dengan menunjukkan beberapa contoh video learning yang ada di Instagram, TikTok, dan Youtube untuk menggambarkan betapa umumnya video learning singkat sekarang ini.

          Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan 3 pendekatan yang bisa dicoba untuk membuat script video learning yang menarik. Pertama, bahan ajar yang sudah dimiliki perlu ditinjau kembali dan dipecah menjadi beberapa bagian sehingga sesuai untuk format video. Seringkali, bahan mentah berupa modul, presentasi, dan lainnya tidak didesain khusus untuk format video. Karena itu, perlu ada proses analisis dan pemecahan sesuai topik dan sub topik yang relevan.

          Kedua, Mas Fajar membahas secara mendasar tentang memainkan struktur script menjadi lebih menarik. Teman-teman pasti sering memperhatikan bahwa teks-teks formal cenderung memiliki format struktur yang relatif tradisional. Video-video yang menarik biasanya dimulai dengan hook yang berfungsi untuk menarik perhatian penonton. Bentuk Hook bisa berbagai macam mulai dari anekdot, pertanyaan umum, kasus nyata, dan sebagainya.

          Terakhir, tentunya video yang menarik biasanya didukung oleh pembicara yang memiliki pembawaan yang menarik juga. Mas Fajar memberikan beberapa contoh penulisan ulang kalimat formal menjadi kalimat yang lebih terasa seperti bahasa lisan.

          Dengan pengalaman mengerjakan lebih dari 1000 multimedia learning, harapannya sedikit ilmu yang dibagikan Monkey Melody dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang ingin mengenal lebih dalam tentang video learning baik untuk diterapkan di lingkungannya ataupun untuk memperoleh perspektif baru terhadap kompleksitas video learning.

          Share:

          M. Rizky Fajar Ramadhan

          Di Monkey Melody, Fajar memastikan proses pembuatan multimedia learning berjalan dengan lancar dari pra-produksi hingga pasca produksi. Selain kadang terlibat langsung dalam pembuatan script dan storyboard, Fajar juga membantu menyusun konten-konten media sosial Monkey Melody.

          Monki Nongki 4 – Workshop Editing Video Micro-Learning

          Monki Nongki #4

          Detail Acara

          Mau membuat video bagus apakah harus pakai Premier Pro atau DaVinci Resolve? Ternyata, sekarang sudah tersedia opsi-opsi yang memudahkan banyak orang untuk mengedit dan menghasilkan video profesional. Bahkan, pengajar / instruktur baik di sekolah maupun perusahaan bisa membuat video pembelajaran dengan platform sederhana.

          Dalam sesi Mongki Nongki kali ini, Mas Septian akan mengajak rekan-rekan untuk mengedit video micro learning menggunakan 2 platform gratis yang mudah digunakan, yaitu Canva & CapCut.

          Harapannya melalui sesi praktik langsung ini, rekan-rekan dapat memiliki pemahaman dasar tentang cara memanfaatkan kedua platform tersebut secara optimal untuk kebutuhan pembelajaran.

          Mari bergabung bersama Mas Septian pada:

          📅 Sabtu, 2 November 2024
          🕒 10:00 – 12:00 WIB
          🌐 Online via Zoom

          Dalam event Monki Nongki kali ini, kita akan membahas tentang:

          1. Fundamental micro learning video.
          2. Perkenalan CapCut dan Canva.
          3. Hands on project atau praktik langsung menggunakan project yang disediakan.

          Jangan lupa Install CapCut dan buat akun Canva ya!

          Share:

          Memecah Bahan Ajar untuk Video Microlearning yang Efektif

          Memecah Bahan Ajar untuk Video Microlearning yang Efektif

          Daftar Isi

            Apa itu Video Microlearning?

            Pernah lihat video tentang programming di YouTube? Atau bahkan video tentang fisika di TikTok? YouTube, Instagram, dan TikTok menjadi platform yang sangat populer untuk video microlearning.

            Microlearning sendiri adalah metode pembelajaran yang disajikan dalam unit-unit kecil dengan tujuan untuk menjawab suatu pertanyaan atau membahas suatu subtopik dengan cara yang mudah dicerna. Microlearning dapat ditemui dalam berbagai format yang tidak jauh berbeda dengan learning pada umumnya.

            Menurut Josh Bersin, pendiri Bersin & Associates, di antara tahun 2012 dan 2018, corporate learning sudah banyak berfokus pada digital & micro learning. Penerapannya berupa penggunaan video dan aplikasi hingga pemanfaatan LMS sebagai platform yang menyediakan pengalaman belajar secara menyeluruh.

            Salah satu bentuk microlearning yang populer adalah Video microlearning, yaitu jenis video learning yang mengutamakan pada durasi dan penyampaian informasi yang singkat disertai oleh visual pendukung yang menarik sehingga menarik perhatian peserta ajar dari awal hingga akhir.

            Selain platform media sosial umum seperti YouTube, Instagram, dan TikTok, banyak platform E-learning yang telah menerapkan video microlearning ini seperti LinkedIn Learning, Coursera, Inspigo, dan lainnya. LinkedIn Learning sendiri menyediakan lebih dari 22.000 course untuk memenuhi berbagai kebutuhan L&D seperti upskilling, reskilling, dan manajemen.

            Pentingnya Memecah Bahan Ajar Menjadi Banyak Subtopik

            LinkedIn Learning telah dipercaya oleh lebih dari 27 juta pengguna di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa pendekatan yang diterapkan LinkedIn Learning dalam membangun pengalaman belajarnya patut untuk diamati lebih lanjut. Salah satu pendekatan LinkedIn Learning yang diterapkan kepada semua course-nya adalah pemecahan topik menjadi banyak subtopik.

            Setiap course terbagi dari video-video yang mencakup berbagai subtopik. Setiap subtopik terdari dari banyak video berdurasi relatif singkat. Model bite-sized learning ini membantu peserta ajar untuk “mengunyah” sebuah topik secara perlahan melalui video berdurasi sekitar 2-5 menit.

            Terkadang, ada sebagian video yang berdurasi cukup Panjang misalnya 7-10 menit. Namun, ini biasanya tergantung pada kompleksitas subtopik. Apabila video dibuat lebih pendek, pemahaman peserta ajar mungkin akan terkorbankan.

            Proses pembagian topik ini sangat penting untuk menjaga perhatian dan pemahaman peserta ajar sepanjang periode pelatihan. Penyusun video perlu memahami bahwa memasukkan bahan ajar berupa  modul, slide presentasi, atau media lainnya secara mentah-mentah ke dalam sebuah video bukanlah cara yang efektif dari sudut pandang microlearning.

            Karakteristik video microlearning tidak hanya terletak pada durasinya yang singkat, melainkan pada struktur dan Bahasa yang memudahkan proses pembelajaran. Karena itu, meluangkan waktu untuk memecah atau membagi topik-topik bahan ajar dengan mempertimbangkan durasi dan tingkat kemudahan dalam memahami materi sangatlah penting.

            Monkey Melody memahami bahwa setiap perusahaan memiliki tantangan dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, kami menawarkan pendekatan yang disesuaikan untuk memastikan bahwa setiap video yang kami buat dapat mencapai tujuan pelatihan yang diinginkan. Dengan menggunakan teknologi terbaru dan pendekatan kreatif, kami siap membantu perusahaan Anda dalam menghadapi tantangan pelatihan di masa depan.

            Share:

            M. Rizky Fajar Ramadhan

            Di Monkey Melody, Fajar memastikan proses pembuatan multimedia learning berjalan dengan lancar dari pra-produksi hingga pasca produksi. Selain kadang terlibat langsung dalam pembuatan script dan storyboard, Fajar juga membantu menyusun konten-konten media sosial Monkey Melody.

            Faktor-faktor Meningkatnya Tuntutan Human Skills di Perusahaan

            Faktor-faktor Meningkatnya Tuntutan Human Skills di Perusahaan

            Daftar Isi

              Apa itu Human Skills?

              Berdasarkan data dari Coursera dalam 2024 Global Skills Report, literasi AI menjadi keahlian yang menjadi fokus di banyak negara. Dalam satu tahun terakhir saja, pendaftaran course GenAI meningkat sebesar 1.060% secara global.

              Meskipun begitu, human skills tetap menjadi salah satu prioritas banyak perusahaan. Berdasarkan L&D Investment Survey 2023 oleh Coursera, Human Skills masuk ke dalam prioritas nomor 2 setelah Business Skills menurut 650 pemimpin bagian L&D dan HR.

              Human skills di sini mengacu kepada skills yang mencakup berbagai area yang berkaitan dengan kemampuan sosial, emosional, dan kognitif. Leadership atau kepemimpinan merupakan salah satu human skill esensial yang dapat membantu perusahaan menghadapi perubahan dan beradaptasi. Di tahun 2024, skill kepemimpinan seperti manajemen manusia, dan negosiasi menjadi prioritas banyak perusahaan menurut laporan dari Coursera.

              Faktor-faktor Meningkatnya Tuntutan Human Skills

              Otomatisasi dan AI memainkan peran yang semakin krusial dalam mengubah cara kita bekerja. Keringanan yang dimunculkan akibat otomatisasi dan AI membuka kesempatan bagi manusia untuk berkembang dan mengerjakan tugas yang lebih kompleks dan kreatif.

              Human skills seperti empati, kreativitas, berpikir kritis, kepemimpinan, dan adaptabilitas menjadi semakin bernilai. Keterampilan tersebut memfasilitasi hubungan dalam tim yang lebih baik, kerja sama tim yang efektif, serta pemecahan masalah yang inovatif.

              Esensi dari human skills terletak pada kemampuan manusia untuk beradaptasi, terus belajar, dan tumbuh. Hal ini sangat penting dalam menghadapi kompleksitas dan ketidakpastian dunia kerja yang terus berubah.

              Human skills dan digital skills saling melengkapi. Human skills digunakan untuk memanfaatkan digital skills secara efektif dan etis. Sehingga tim dan perusahaan dapat bergerak secara efektif.

              Menurut Boston Consulting Group, pengembangan skill kepemimpinan menjadi prioritas utama untuk kesuksesan masa depan bisnis. Perubahan dalam peran manajemen selama pandemi juga memicu permintaan skill kepemimpinan baru, terutama dalam mengelola tim hybrid dan menghadapi ekspektasi gaji di masa inflasi tinggi.

              Kegagalan berinvestasi pada human skills menimbulkan risiko besar bagi kesuksesan perusahaan. Berdasarkan laporan yang ada, di Inggris, perusahaan bisa kehilangan £240 miliar dari PDB jika hanya fokus pada keterampilan digital.

              Laporan tersebut menunjukkan bahwa human skills dan digital skills tidak terpisah, melainkan saling terkait dan saling melengkapi. Dengan berinvestasi pada kedua skills ini dengan tepat, perusahaan dapat menghadapi pasar tenaga kerja yang ketat dan mempersiapkan pekerja untuk evolusi pasar kerja.

              Monkey Melody memahami bahwa setiap perusahaan memiliki tantangan dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, kami menawarkan pendekatan yang disesuaikan untuk memastikan bahwa setiap video yang kami buat dapat mencapai tujuan pelatihan yang diinginkan. Dengan menggunakan teknologi terbaru dan pendekatan kreatif, kami siap membantu perusahaan Anda dalam menghadapi tantangan pelatihan di masa depan.

              Share:

              M. Rizky Fajar Ramadhan

              Di Monkey Melody, Fajar memastikan proses pembuatan multimedia learning berjalan dengan lancar dari pra-produksi hingga pasca produksi. Selain kadang terlibat langsung dalam pembuatan script dan storyboard, Fajar juga membantu menyusun konten-konten media sosial Monkey Melody.

              5 Tantangan Online Learning / Training

              5 Tantangan Online Learning / Training

              Daftar Isi

                Meskipun kini kita sudah berada di masa endemi, banyak perusahaan masih menerapkan hybrid learning / training baik untuk kebutuhan onboarding, upskilling, maupun reskilling. Platform seperti Zoom, Google Meet, dan Microsoft Teams terus digunakan dalam sesi pembelajaran.

                Namun, seiring pembelajaran digital dan online semakin umum, banyak orang mulai menyadari kompleksitasnya. Ada banyak tantangan yang muncul baik dari segi alokasi dana, pengelolaan peserta ajar, dan sebagainya. 5 di antaranya adalah sebagai berikut.

                1. Meningkatkan Keterlibatan Peserta

                Salah satu tantangan terbesar dalam online training adalah menjaga engagement / keterlibatan peserta. Keterlibatan yang rendah dapat menyebabkan penurunan minat dan partisipasi. Via platform seperti Zoom, pengajar tidak memiliki kebebasan untuk mengidentifikasi semangat peserta ajar ataupun berinteraksi dengan mereka layaknya di kelas.

                Oleh karena itu, pengajar perlu menggunakan berbagai teknik yang lebih efektif seperti misalnya memanfaatkan platform kuis seperti Kahoot untuk mengadakan pre-test atau post-test. Pengajar juga dapat memanfaatkan tools lain seperti video, online whiteboard, dan lainnya untuk menjaga perhatian peserta ajar.

                2. Pembuatan Materi Khusus dalam Waktu Terbatas

                Menyusun materi pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta dalam waktu singkat adalah tantangan lain yang dihadapi oleh penyedia online training. Dalam banyak kasus, perusahaan membutuhkan materi pelatihan yang relevan dan terkini untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka. Penggunaan alat digital dan teknologi seperti AI dapat mempercepat proses pembuatan konten, namun tetap membutuhkan waktu dan usaha untuk memastikan materi tersebut menarik dan efektif.

                3. Menurunkan Biaya Pelatihan

                Online learning / training menghasilkan banyak penghematan dari segi biaya instruktur, penyewaan tempat, materi cetak, biaya perjalanan, dan sebagainya. Namun, di sisi lain, untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif, muncul biaya-biaya lain yang perlu diperhitungkan.

                Misalnya, biaya langganan platform / tools pendukung online learning, biaya produksi konten video learning berkualitas tinggi, biaya technical support, dan sebagainya. Menemukan keseimbangan antara biaya dan kualitas adalah tantangan yang perlu diatasi.

                4. Mengukur Return on Investment (ROI)

                Mengukur efektivitas pelatihan dan dampaknya terhadap organisasi sering kali menjadi tugas yang menantang. ROI dari online training tidak selalu mudah untuk diukur karena hasilnya mungkin baru terlihat dalam jangka panjang. Oleh karena itu, kita perlu memiliki matriks yang jelas untuk mengevaluasi keberhasilan pelatihan, seperti tingkat penyelesaian, peningkatan kinerja, dan kepuasan peserta.

                5. Mengintegrasikan Konten ke dalam Sistem LMS yang Ada

                Banyak perusahaan sudah memiliki Learning Management System (LMS). Namun, tidak semua LMS-nya sesuai untuk kebutuhan online training yang menyeluruh. Perusahaan perlu mencari tahu cara mengintegrasikan konten pelatihan baru ke dalam sistem yang sudah ada tanpa mengganggu proses yang sudah berjalan.

                Ini memerlukan pemahaman mendalam tentang berbagai platform LMS serta kemampuan untuk menyesuaikan konten agar kompatibel dan mudah diakses oleh peserta dari berbagai perangkat.

                Monkey Melody memahami bahwa setiap perusahaan memiliki tantangan dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, kami menawarkan pendekatan yang disesuaikan untuk memastikan bahwa setiap video yang kami buat dapat mencapai tujuan pelatihan yang diinginkan. Dengan menggunakan teknologi terbaru dan pendekatan kreatif, kami siap membantu perusahaan Anda dalam menghadapi tantangan pelatihan di masa depan.

                Share:

                M. Rizky Fajar Ramadhan

                Di Monkey Melody, Fajar memastikan proses pembuatan multimedia learning berjalan dengan lancar dari pra-produksi hingga pasca produksi. Selain kadang terlibat langsung dalam pembuatan script dan storyboard, Fajar juga membantu menyusun konten-konten media sosial Monkey Melody.

                Memanfaatkan AI dalam Penyelenggaraan Event Webinar

                Memanfaatkan AI dalam Penyelenggaraan Event Webinar

                Daftar Isi

                  Penggunaan AI untuk Corporate Learning & Training Semakin Esensial

                  Corporate learning & training terus berevolusi seiring waktu. Pada saat ini, kita berada di masa di mana Generative AI menjadi tools yang dapat memudahkan dan mempercepat berbagai proses penyusunan materi learning & training perusahaan.

                  Menurut Josh Bersin, di antara tahun 2012 dan 2018, corporate learning sudah banyak berfokus pada digital & micro learning mulai dari penggunaan video dan aplikasi hingga pemanfaatan LMS sebagai platform yang menyediakan pengalaman belajar yang menyeluruh.

                  Mulai dari tahun 2024, corporate learning bergerak ke arah konten yang dihasilkan dan dikurasi oleh AI serta penerapan banyak sistem baru selain LMS yang memperkuat pengalaman belajar.

                  Bahkan, berdasarkan data dari Coursera dalam 2024 Global Skills Report, Literasi AI menjadi keahlian yang menjadi fokus di banyak negara dalam rangka membangun tim yang dapat memanfaatkan AI dengan efektif sesuai dengan bidangnya. Dalam satu tahun terakhir saja, pendaftaran course GenAI meningkat sebesar 1.060% secara global.

                  Contoh Pemanfaatan AI untuk Membuat Penyelenggaraan Webinar Lebih Efektif

                  1. Menggunakan AI untuk mengelola event webinar dengan lebih optimal

                  Platform seperti Grip dan Eventcombo memberikan layanan event management yang didukung oleh AI. Misalnya, Grip menyediakan fitur matchmaking untuk membantu menciptakan networking bisnis secara otomatis. Lalu dari segi management, Grip menyediakan aplikasi berbasis AI yang dapat memudahkan proses penjadwalan, navigasi event, direktori, dan sebagainya.

                  2. Menggunakan AI untuk menyusun presentasi webinar

                  Kini, dengan tools seperti SlidesGo dan Decktopus, kita dapat membuat presentasi dengan lebih cepat dan mudah. Dengan Decktopus, kita dapat menuliskan topik, presentasi, serta tujuan presentasi sehingga AI Decktopus dapat menghasilkan presentasi yang sesuai dengan kebutuhan kita. Selain itu, kita pun dapat mengedit presentasinya lebih lanjut sesuai dengan keinginan.

                  3. Menggunakan event chatbot untuk meningkatkan jumlah peserta

                  Tools seperti Customers.ai dapat membantu kita menerapkan chatbot yang dapat diintegrasikan dengan Zoom, Webinar Jam, dan platform webinar lainnya. Chatbot AI dapat membantu merespon pertanyaan peserta webinar secara instan dan bahkan menawarkan produk / layanan sesuai dengan perilaku peserta.

                  Monkey Melody memahami bahwa setiap perusahaan memiliki tantangan dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, kami menawarkan pendekatan yang disesuaikan untuk memastikan bahwa setiap video yang kami buat dapat mencapai tujuan pelatihan yang diinginkan. Dengan menggunakan teknologi terbaru dan pendekatan kreatif, kami siap membantu perusahaan Anda dalam menghadapi tantangan pelatihan di masa depan.

                  Share:

                  M. Rizky Fajar Ramadhan

                  Di Monkey Melody, Fajar memastikan proses pembuatan multimedia learning berjalan dengan lancar dari pra-produksi hingga pasca produksi. Selain kadang terlibat langsung dalam pembuatan script dan storyboard, Fajar juga membantu menyusun konten-konten media sosial Monkey Melody.